RINTIHAN SI YATIM PIATU

Sayup wajah di pepenjuru dewan
Menunggu waktu giliran makan
Kelibatnya tak selincah anak biasa
Telatahnya diam merenung para penjaga
Mengidam belaian seorang ibu
Mendamba kasih ayah dipeluk rindu
Masa lampaunya kelabu membuku hitam tenggelam kehidupan
Ditinggalkan; kehilangan dan kesempitan dari situ semua mereka datang

Tabahlah hati anak-anak jalanan ini
Cekal pada kudrat mengalas isi perut sendiri
Tertanam dihatinya untuk miliki segalanya
Ada baju lawa menatang riang gembira
Ada makanan enak dimasak ibu tercinta
Ada gurau tawa senda dalam keluarga
Ada ibubapa tempat tumpahkan kasih dan mesra

Sampai bilakah rintihan ini dipinggirkan?
Sampai bilakah penghuni rumah ini kesepian?
Terdampar kasih mengharap pelukan
Sambutlah dan ubatlah kerinduan
Dakaplah;pelukanmu melegakan
Bantulah; sumbanganmu meringankan

Sedekahkanlah doa terindah
Pasti bertandang singgah senjamu nanti
Yatim piatu meniti baki-baki usia
Bila kedua-dua permatamu tinggalkan dunia
Baru kita sedar aku, kamu dan dia akan merasa seperti mereka

Pena Sepi@Aki Manang Remaung
Beluran, Sabah
22062015
10.20 am