Renungan...

Renung fikiranmu, ia menjadi kata-kata;
Renung kata-katamu, ia menjadi perbuatan;
Renung perbuatanmu, ia menjadi amalan;
Renung amalanmu, ia adalah sifat dirimu.

Isnin, 26 Januari 2015

TAUTAN AKAR HATI

Leraikah tautan hati
Bila ikatannya bersimpul kukuh
Menyelimutkan akar serabutmu
Jilbabmu mengenai pundakku
Topangi batang kukuh akarnya
Terkurung akar kita
Resapi tanah ini
Tangganmu berdiam
Dalam lingkaran pinggangku
Jari-jemarimu menempel belahan bibirku
Sama kita menunjanggi
Memasuki liang batu
Menembusi rintangan batu sungainya
Balutan jilbabmu
Menyelinap dalam hati
Ada aroma menyibak jilbabmu
Melilit dakapan hatiku
Seakan botani taman astakona
Artistiknya binaan kita
Ibalah daun dan batang bertumbuh
Batang daun akan mati
Tidak pada akar hati kita
Biar gugur daun ranting pepohon
Menjadi pencinta siang
Akar hati kita tetap lembap
Tumbuh menjalar
Salahkah nanti
Bila bertautnya hati pada akar lain
Menjadi dua simpulan serampang
Mencapah lilitan baru
Melilit betis paha akar kita
Menumpang kasih akar
Relakah tautan ini
Menjalarkah jauh tautan
Bersimpuhkah duduk akarnya nanti
Seperti akar lama kita
Biar dipotong pedang tajam manusia
Putus tautan ini
Tumbuhnya tak sama
Cacat akar ini
Tidak sama seperti awal mula
Kenapa tidak biarkan saja
Tautan dua simpulan ini
Bukannya parasit yang memamah
Bukannya makhluk yang merosak
Bisa pisahkan tautan akar
Makin lembap tanah ini
Makin menjalar ia hidup
Kecuali akarnya bertemu panas bumi
Hancur akar kita menjadi abu
Mati terpisah nyawa
Terimalah hakikat usia kita senja
Terima hakikat badai pasti melanda
Cabutkan akar kukuh kita
Terimalah pelbagai musibah mendatang
Hancurkan tautan yang berkurun
Terimalah suratan alam Tuhan
Sama relakan
Meleraikannya pun sukar
Selamanya bertaut
Tuhan yang maha tahu
Pasti datang
Mengambil semula akar kita

Pena Sepi@Aki Manang Remaung
Beluran, Sabah
18012015
11.22 p.m

Tiada ulasan: