Menyapa dingin kabus hati
Tatkala sama membisu
Wajah punya jawapan
Bersatu melambai laman jiwa
Melepaskan gegaran perasaan
Seakan terlompat kocakan darah
Gemuruh bila berpandangan
Tewas pada panahan mata
Menyimpul senyum sopan malu
Sayup jernih ukiran raut wajah
Lekukan pipi menawan hati
Bisakah diungkapkan dengan kata
Mampukah mulut berbicara
Sanggupkah pula berdiam cuma
Jika kata-kata sukar dimadah
Bisakah rindu ini ada sekatan
Bila kita tak mampu suarakannya
Menjadi nyanyian lagu kita
Menjadi bait diari puisi indah
Sandarkanlah rindumu
Pada bahu asmara ini
Untukku tahu bahasa cintamu
Untukku karangkan lagu kasihku
Untukku tuliskan catatan diari hati
Mengisi waktu bersama
Berdua bercanda ria
Bagai malam seri bintangnya
Bagai pungguk setia bulannya
Sandarlah pada bahu kekasihmu ini
Pena sepi@Aki Manang Remaung
Beluran, Sabah
26012015
9.51 pm
Lekukan pipi menawan hati
Bisakah diungkapkan dengan kata
Mampukah mulut berbicara
Sanggupkah pula berdiam cuma
Jika kata-kata sukar dimadah
Bisakah rindu ini ada sekatan
Bila kita tak mampu suarakannya
Menjadi nyanyian lagu kita
Menjadi bait diari puisi indah
Sandarkanlah rindumu
Pada bahu asmara ini
Untukku tahu bahasa cintamu
Untukku karangkan lagu kasihku
Untukku tuliskan catatan diari hati
Mengisi waktu bersama
Berdua bercanda ria
Bagai malam seri bintangnya
Bagai pungguk setia bulannya
Sandarlah pada bahu kekasihmu ini
Pena sepi@Aki Manang Remaung
Beluran, Sabah
26012015
9.51 pm
Tiada ulasan:
Catat Ulasan